Jumat, 29 Januari 2010

Artikel ATM (3)


Inilah Ciri ATM Anti-Skimming
JAKARTA, KOMPAS.com — Modus pembobolan rekening nasabah melalui ATM diketahui dilakukan dengan terlebih dahulu mencuri data elektronik pada kartu ATM nasabah. Caranya, pelaku menempelkan sebuah alat di mulut slot kartu pada mesin ATM. Pencurian data itu dikenal dengan istilah skimming. Kalau dari fisiknya itu kan ada yang seperti cocor bebek. Aksi kriminal ini merupakan gaya lama. Sejumlah bank, meski belum semua, telah melengkapi beberapa mesin uangnya itu dengan alat anti-skimming. "Anti-skimming itu ada dua. Ada yang berbentuk fisik yang dipasang di mulut slot kartu, ada juga yang berbentuk aplikasi," jelas Vice President Electronic Channel Department Artajasa Zul Irfan di Jakarta, Jumat (22/1/2010).
Menurut Zul, secara fisik, ATM dapat dipasangi anti-skimming berupa alat tambahan yang menonjol di dekat slot kartu. Alat ini berfungsi untuk menghalangi agar skimmer yang digunakan untuk melakukan kejahatan tidak dapat dipasang. "Kalau dari fisiknya itu kan ada yang seperti cocor bebek. Kalau standar rata begitu kan gampang ditempeli skimmer card. Kalau ditempel cocor bebek itu, jadi tidak bisa memasang skimmer card-nya," ujarnya.
Selanjutnya, selain pemasangan secara fisik, anti-skimming juga bisa dilakukan secara aplikatif dengan memasang aplikasi yang disebut jitter. Bagaimana menandai ATM yang sudah terpasang aplikasi jitter?
"Kartu ATM biasanya kalau masuk dan keluar itu kan kadang-kadang agak seret dan dedet-dedet (tidak lancar). Itu sudah, biarkan saja, pasrah saja. Itu untuk menghindari pembacaan ilegal," jelasnya.
Menurut dia, sekitar 90 persen ATM di Indonesia sudah dilengkapi anti-skimming. Meski telah dilengkapi alat anti-skimming, Zul mengatakan, para penjahat masih saja bisa melakukan pembobolan ATM.
"Anti-skimming itu relatif efektivitasnya. Namanya penjahat, brankas saja bisa dibongkar. Ada yang ATM-nya diangkut sekalian, padahal berat lho itu. Lebih berat dari kulkas," tandasnya.

0 komentar: